Friday, May 31, 2019

Mending Bangun Cinta Dari Pada Jatuh Cinta


HinduJnana-Hayo siapa disini yang sedang jatuh cinta? Pasti semua orang pernah merasakan perasaan cinta dan mencintai seseorang. Kebayakan orang mengatakan cinta akan timbul bermula dari mata lalu kemudian turun kehati. Lalu apa sih itu cinta? Kenapa kita bisa mencintai orang lain?.

Banyak para ahli yang kebingung untuk mendefinisikan arti dari kata cinta itu sendiri, namun dari beberapa sumber dan juga kesepakatan dari para ahli mengatakan cinta itu memang sulit untuk didefinisikan, oleh karena cinta berhubungan dengan emosi, bukan dengan intelektual. Perasaan lebih berperan dalam cinta daripada proses intelektual.  Karena berkaitan dengan emosi, maka setiap orang dapat memberikan konsep tentang cinta sesuai dengan keadaan emosinya.   


Lalu kenapa kita bisa mencintai orang lain. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhinya, menurut sains hal ini terjadi karena Gen kita yang mempengaruhi itu semua menurut ilmu pengetahuan bahwa siapa pun yang jatuh cinta, perasaan itu tercatat dalam DNA kita; terbawa dari satu generasi ke generasi lainnya. Dan inilah cinta otak mu dan gen mu yang memiliki kesamaan. Lalu adajuga yang berpendapat bahwa rasa cinta kepada orang lain timbul karena pandangan pertama, kebiasaan bersama (Witing Trisno Jalaran Soko Kulino) dan rasanyaman. 

Baca juga: Pengunaan Mantra dalam Japa
Dari bebrapa pendapat tersebut tau kah kita bahwa ternyata Hindu juga menjelaskan kenapa kita bisa mencintai orang lain dan bagaimana cinta itu muncul?. Perasaan cinta muncul dikarenakan bersemayamnya Dewa Kama dalam diri manusia,  hal ini bermula ketika dewa Siwa yang memutuskan untuk melakukan petapaan yang panjang setalah Ia ditinggalkan oleh Dewi Sati yang telah mengorbankan dirinya di dalam Api Suci. Dengan waktu yang sangat lama dan atas dasar dari permohonan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu maka beliau Adi Sakti ibu dari alam semesta ini mau untuk kembali menitis kedunia dan terlahir kembali sebagai Dewi Parwati putri dari raja gunung dari Himalaya yang bernama Himawan.  Dengan berjalannya waktu akhirnya Dewi Parwati tumbuh besar dan memutuskan untuk pergi mengembara dan akhirnya ia menemukan gua tempat dimana Dewa Siwa melakukan Tapa Brata Yoga Samadhi, melihat Dewa Siwa yang sedang melakukan Samadhi yang sangat berat Dewi Parwati tidak berani untuk membangunkannya sehingga beliau hanya menunggu sampai Dewa Siwa kembali sadar dan selesai dari melakukan Samadhinya. Hal ini berlansung sangat lama dan kemudian para Dewa merasa kasian dengan Dewi Parwati akhirnya Dewa Indra memerintahkan Dewa Kama untuk membantu membangunkan Dewa Siwa dengan cara melepaskan panah asmara ke Dewa Siwa agar dia sadar akan pengorbanan Dewi Parwati. Akibat dari panah asmara yang dilesatkan oleh Dewa Kama mata ketiga Dewa Siwa pun terbuka dan seketika membakar habis tubuh dewa Kama sampai menjadi abu. Singkat cerita istri Dewa Kama yaitu Dewi Ratih tidak terima akan kematian Suaminya akhirnya beliau menuntut Dewa Siwa karena pada dasarnya Dewa Kama berniat baik, dan akhirnya Dewa Siwa akan menghidupkan kembali Dewa Kama namun tanpa memiliki raga “ananga” dan Iya tidak akan tinggal di Suarga Loka melainkan di bumi bersemayam di dalam tubuh semua makhluk hidup yang ada di bumi. Hal inilah yang menyebabkan manusia dan seluruh mahkluk hidup lainnya merasakan cinta dan kasih sayang satu sama lainnya.


Jadi sesuai dengan uraian di dalam Siwa Purana yang menguraikan tentang Dewa Kamajaya, maka perasaan saling mencintai, mengasihi dan menyayangi itu ada karena Dewa Kama yang berada didalam hati sanubari seluruh makhluk hidup. 

Kemudian ketika kita mencintai seseorang kenapa selalu disebut dengan Jatuh Cinta ? jika kita liat dari unsur katanya yaitu jatuh dan cinta. Jatuh sendiri sudah dipastikan kebawah dan cinta sendiri berkaitan dengan emosi, perasaan dan suatu sara yang sangat sulit untuk digambarkan. Ketika kita jatuh cinta dengan orang lain belum tentu orang lain itu juga merasakan hal yang sama rasa yang sama seperti yang kita rasakan begitu juga dengan pasangan kita. Nah hal ini juga yang menyebabkan cinta berlebihan dan ketika orang kita sayang itu pergi atau cinta kita bertepuk sebelah tanggan maka akan terasa sakit. Oleh karena itu dari pada jatuh cinta mending kita bangun cinta, kenapa begitu? Ketika kita ingin membangun sesuatu maka kita butuh bantuan kita tidak bisa melakukannya sendiri, butuh rencana, gambaran dan gol yang akan kita wujudkan. Begitu juga dengan bangun cinta, ketika kita ingin membangun cinta maka kita dan pasangan kita akan berkerjasama untuk mencapai tujuan yang sama, komitmen dan rasa saling menjaga agar rencana yang sudah ditata sedemikian rupa dapat terlaksana sesuai dengan target yang diharapkan, selain itu kita juga lebih semangat dalam menjalani hari-hari kita karena rasa cinta yang kita rasakan juga dirasakan oleh pasangan kita. 

Jadi dari pada jatuh cinta mending bangun cinta, karena jatuh itu sakit dan bangun itu semangat!!!


Saturday, May 18, 2019

Rangkaian Hari Suci Saraswati Tidak Hanya sekedar Ritual!.

RANGKAIAN DAN MAKNA HARI RAYA SARASWATI

Hari raya Saraswati jatuh pada hari sabtu umanis wuku watugunung yang diperingati sebagai hari pemujaan Bhatari Saraswati yakni sebagai Dewi Ilmu pengetahuan. Makna perayaan hari suci Saraswati adalah memohon kehadapan Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan agar diberikan anugrah batin yang sempurna serta pengetahuan dan keterampilan yang unggul untuk menyucikan ketiga tindakan, yaitu; berbuat, berkata dan berpikir sehingga kita dapat mencapai kewibawaan dan kekuatan batin yang luar biasa (Krěta Ning Budhi Kawyajñana, Mukya Sanghyang Trikaya Mandala Pariśuddha Sarasa Ning Prabhawa Jñana Siddhi). 
Setelah memohon ilmu pengetahuan dihari suci Saraswati maka ke esokan harinya yaitu pada hari Minggu Pahing wuku Sinta diperingati sebagai hari suci Banyu Pinaruh, beliau menganugrai ilmu pengetahuan melalui air (Kehidupan). Bnayu Pinaruh ibarat seperti wisuda di sekolah ataupun di perguruan tinggi. Dengan telah diwisuda, itu berati bahwa umat Hindu telah selesai menempuh dan menyelesaikan pendidikan sehingga mendapat ijasah. Dengan berbekal pengetahuan, keterampilan, budi pekerti luhur dan ijasah itulah, umat Hindu mencari pekerjaan untuk mendapatkan nafkah guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Nafkah yang paling penting adalah pangan. Hal ini disimbolkan melalui perayaan hari suci Soma Riběk sebagai pemujaan kepada Bhatara Manik Galih (Dewa Beras/ Dewa Pangan), yang jatuh pada hari Senin Pon Wuku Sinta.
Kita sebagai manusia menyadari bahwa dalam kehidupan ini juga membutuhkan sarana yang lain, yaitu sandang dan papan. Hal ini disimbolkan melalui peringatan hari suci Sabuh Mas sebagai pemujaan kepada Bhatara Mahadewa (Dewa Kekayaan) yang jatuh pada hari Selasa Wage Sinta.
Apa yang telah berhasil diraih itu bagi umat Hindu merupakan hal yang patut disyukuri, dijaga, dilindungi, dipagari dengan baik dan sekuat-kuatnya, ibarat pagar besi, dengan memohon kekuatan perlindungan kepada Sanghyang Paramesti Guru. Hal ini disimbolkan melalui perayaan hari suci Pagěrwěsi.
Demikianlah kiranya makna dari perayaan hari suci Saraswati yang mencakup hari suci Banyu Pinaruh, Soma Riběk, Sabuh Mas, dan Pagěrwěsi. Yang tidak hanya sekedar ritual saja namun terkandung makna yang sangat besar didalamnya yang harus kita kaji dan pelajari lebih dalam lagi.
Sumber;

Suarka, I Nyoman. 2014. Sundarigama. Denpasar Timur. ESBE Buku.

Manusia Pertama Dalam Veda

MANUSIA PERTAMA DALAM VEDA Veda membantah teori klasik Darwin dimana teori itu menyebutkan manusia berasal dari kera. Nenek moyang manusia...