Sunday, March 8, 2020

Kawangen Adalah Simbol Dari Sang Hyang Widhi Wasa

Kawangen Adalah Simbol Hyang Widhi Wasa


Kawangen berasal dari kata Wangi yang kemudian mendapat imbuhan depan KA dan akhiran AN, huruf akhir i pada kata wangi bertemu dengan a pada tambahan an maka terkena hukum sandi dan berubah menjadi e sehingga setelah mendapat imbuhan ka dan an maka menjadi Kawangen.
Kawangen adalah salah satu banten yang biasanya digunakan untuk sarana persembahyangan umat Hindu. dalam Lontar Sri Jaya Kasunu Kawangen disebut sebagai lambang "Omkara". sedangkan dalam Lontar Brahdhara Upanisad Kawangen disebutkan sebagai lambang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan itu sendiri. kata Omkara juga merupakan sebutan nama Hyang Widhi Wasa yang pertama-tama sekali. itu kenapa setiap Mantra atau doa pasti di awali dengan mengucap Omkara dan diakhiri dengan Omkara. hal ini tertuang dalam kitab suci Manava Dharmasastra II, 74 yang artinya pengucapan Omkara pada awal Mantra Veda bertujuan agar tujuan pengucapan mantra itu jangan sampai tergelincir nyasar sedangkan pada akhir Mantra Veda bertujuan agar makna suci dari pengucapan Mantra Veda itu jangan sampai menghilang.
Kawangen disebut sebagai lambang Hyang Widhi karena simbol dan unsur pembentuk yang ada di dalamnya yaitu :
Sumber: @HinduKita

  1. Kojong = terbuat dari daun pisang berbentuk kerucut menyimbulkan angka tiga huruf Bali/ Kawi
  2. Pekir = dibuat dari janur seperti menyerupai hiyasan kepala dari tarian jangger (tarian muda-mudi di Bali) merupakan simbul sari ULU ARDHA CANDRA dan NADA
  3. Uang Kepeng = sebagai simbul Windu (nol) maka disarankan jika tidak ada uang kepeng sebaiknya gunakan uang logam jangan uang kertas yang di gulung kecil karena akan mengurangi arti dan juga maknanya.
  4. Porosan = ditempatkan di bagian dalam kojong sehingga tidak terlihat dari luar yang terpenting dari pososan yaitu terbuat dari tiga unsur yaitu; daun Sirih sebagai simbol dari Dewa Wisnu, Pinang  lambang Dewa Brahma dan Kapur Sirih melambangkan Dewa Siwa.
  5. Bunga = simbul rasa cinta dan bhakti tulus yang ditunjukan kepada Hyang Widhi Wasa.

Dari unsur pembentuk dari Kawangen tersebut sudah sangatlah jelas bahwa Kawangen merupakan Simbul Tuhan dalam bentuk tetanding (Sarana Upacara). Oleh karena itu ketika kita mengunakan Kawangen maka jangan sembarang meletakan Kawangen saat hendak melakukan persembahyangan usahakan untuk mengalasinya jangan asal diletakan dibawah usahakan untuk membawa bokoran atau dialasi dengan daun jika memang tidak ada alasnya karena itu akan digunakan untuk memuja Hyang Widhi Wasa.
Selain untuk sarana persembahyangan Kawangen juga digunakan untuk banyak kegiatan Panca Yadnya. Mulai dari Dewa Yadnya sampai dengan Bhuta Yadnya.

No comments:

Post a Comment

Manusia Pertama Dalam Veda

MANUSIA PERTAMA DALAM VEDA Veda membantah teori klasik Darwin dimana teori itu menyebutkan manusia berasal dari kera. Nenek moyang manusia...