Sunday, June 30, 2019

5 Kebohongan Yg Diperbolehkan dalam Hindu

Hindu memperbolehkan lima kebohongan ini untuk dilakukan

Berbohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan agar pendengar dapat mempercayai akan apa yang disampaikan dan Secara umum berbohong merupakan perbuatan dosa (Adharma) yang melanggar norma-norma agama, sehingga semua agama melarang perbuatan ini untuk dilakukan. Namun di dalam kitab suci Cānakiya Nītīśāstra 7.12 disebutkan;

Nātyantaṁ saralairbhāvyaṁ gatvā paśya vanasthalīm,
Chidyante saralāstatra kubjāstiṣṭhantipādapāḥ.

Artinya: Janganlah hidup terlalu lurus atau terlalu jujur, sebab begitu Anda pergi ke hutan Anda akan
melihat bahwa pohon-pohon yang lurus ditebang, sedangkan pohon yang bengkok dibiarkan hidup.

Dari kutipan sloka tersebut menyelaskan bahwasanya kita diperbolehkan untuk berbohong, hal ini pun dipertegas dengan kitab suci Slokāntara 69 (22) yaitu;

Narma syad wacanam yaddhi prānadrawyarakṣsne ca,
Strisu wiwāhakale tu pañcanṛtam na patakam.

Artinya: Ada lima macam kebohongan yang dapat dianggap bukan dosa yaitu; lelucon, ucapan yang
menyebabkan orang tertawa, ucapan untuk menyelamatkan jiwa, ucapan untuk menyelamatkan
harta kekayaan, menyelamatkan anak dan istri dan juga pada waktu bersenggama atau bercumbu
rayu. Kalau upacan itu berbohong, kebohongan ini diperbolehkan.

Sumber: steemit.com

Nah dari sloka di atas sangatlah jelas  dan juga menjawab pertanyaan yang timbul dari sloka pertama bahwa kita diperbolehkan berbohong dan  ada lima macam bentuk kebohongan yang diperbolehkan yaitu, berbohong saat sedang berseda gurau atau ucapan yang membuat orang lain dapat tertawa, berbohong untuk melindungi jiwa kita, untuk melindungi harta benda yang kita miliki, menyelamatkan anak dan istri dan juga ketika sedang bersenggama atau bercumbu rayu. Kelima bentuk kebohongan ini disebut dengan pañcanṛta.
Di zaman sekarang ini pengecualian keberbohong itu tetap ada, hanya orang-orang yang dibohongi itu berlainan yaitu :

  1. Berbohong kepada anak-anak, contohnya tidak boleh  makan sambil tidur nanti bisa jadi ular atau makan tidak boleh dengan bersuara nanti bisa jadi babi. Secara ilmiah hal ini tidak akan terjadi dimana manusia berubah menjadi hewan hanya karena makan bersuara atau sambil tiduran. Namun hal ini sering dilakukan oleh orang yang lebih tua agar anak kecil memiliki etika dan sopan satun.
  2. Berbohong saat berdagang, untuk mendapatkan keuntungan diperbolehkan untuk berbohong, sebagai salah satu contoh yaitu seorang pedagan akan menjual barang dagangannya dihitung dari harga pokok ditambah transport dan biaya-biaya lainnya. Karena jika ia menjual barang dagangannya hanya dengan harga pokok maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa dan cenderung akan merugi serta tidak dapat menghidupi keluarganya. Oleh karena itu berbohong diperbolehkan.
  3. Berbohong kepada musuh, untuk melindungi jiwa kita dan bahkan orang banyak hal ini harus kita lakukan, seperti halnya yang dilakukan oleh Yudhistira kepada guru Drona diperang besar Kuru Setra untuk menyelamatkan banyak orang maka hal ini diperbolehkan.
  4. Berbohong kepada pasangan, berbohong kepada pasangan ini diperbolehkan untuk menjaga keharmonisan di dalam rumah tangga. Sebagai salah satu contoh yaitu ketika pasangan kita memasakan makanan untuk kita apapun rasanya walaupun itu tidak enak kita tetap harus memujinya. Meskipun ini bentuk kebohongan namun hal ini diperbolehkan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga dan juga sebagai bentuk penghargaan atas segala usaha yang telah dilakukan oleh pasangan kita.
  5. Berbohong kepada orang sakit, berbohong kepada orang sakit ini diperbolehkan untuk kepentingan dirinya dan juga demi kesembuhannya. Sebagai salah satu contoh ketika orang sakit yang menyebabkan dirinya harus disuntik maka kita sering mengatakan suntik itu tidak sakit cuma seperti digigit semut. Hal ini seringkali dilakukan agar orang yang sakit mau untuk disuntik atau berbohong kalau rasa obat itu manis agar ia mau meminumnya. Semua bentuk kebohongan ini diperbolehkan.

Nah itulah tadi lima kebohongan yang diperbolehkan untuk dilakukan dan tidak dianggap dosa yang ada didalam agama Hindu.

Sumber :
Darmayasa Made. 2014. Cānakiya Nītīśāstra. Paramita. Surabaya. 

Tjok Rai Sudharta. 2003. Slokāntara. Paramita. Denpasar.

No comments:

Post a Comment

Manusia Pertama Dalam Veda

MANUSIA PERTAMA DALAM VEDA Veda membantah teori klasik Darwin dimana teori itu menyebutkan manusia berasal dari kera. Nenek moyang manusia...