Tuesday, April 30, 2019

Manusia Pertama Dalam Veda

MANUSIA PERTAMA DALAM VEDA

Veda membantah teori klasik Darwin dimana teori itu menyebutkan manusia berasal dari kera. Nenek moyang manusia adalah primat yang berevolusi menjadi manusia modern saat ini. Meski secara spiritual baik manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan  kita semua adalah sama yaitu sebagai sang roh (ātmā), badan ini hanyalah baju sang ātmā saja.
Lalu dari mana istilah manusia itu berasal ? Dan siapa manusa pertama itu ?. didalam kitab suci Bhagavad-gita7.3 disebutkan Manuşyāņāṁ sahasreşu. Manu= manusia pertama dan şya= keturunan, jadi “manuşya” artinya keturunan manu atau generasi dari Manu. Jadi sudah sangatlah jelas manusia adalah keturunan dari Manu yaitu manusia pertama. Selain itu Veda juga dapat menjelaskan bahwa konsep Adam & Hawa dari saudara-saudara kita agama Abrahamik bukanlah manuşya pertama. Riwayat Adam (Řşi Adama) & Hawa (Havyavati) yang muncul pada awal zaman Kali (50 abad silam) dijelaskan di dalam Bhavişya Purāņa, dan mereka bukanlah manuşya pertama menurut Veda.
Dalam alam satu Brahmāņda (alam semesta), pertama-tama, Brahmā sebagai kakek moyang makhluk hidup material yang lahir dari pusar Śri Vişņu, Brahma menciptakan Prajapati, 33 juta dewa pengendali alam material dan Manu. Brahma menciptakan Manu (laki-laki pertama) dan Saptarupa (wanita pertama) untuk melanjutkan proses penciptaan manuşya.
Satu hari dewa Brahma sama dengan 4.32 milyar tahun (1 hari Brahma disebut Kalpa). Dalam satu hari brahma terdapat 14 Manu (manu sama halnya seperti jabatan/ gelar sebagai manuşya pertama), 14 Manu itu iyalah :
1. Svāyambhuva Manu
2. Svārocişa Manu
3. Uttama Manu
4. Tāmasa Manu
5. Raivata Manu
6. Cākşuşa Manu
7. Vaivasvata Manu (kita adalah generasi dari Vaivasvata Manu)
8. Sāvarņi Manu
9. Dakşasāvarņi Manu
10. Brahma-sāvarņi Manu
11. Dharma- sāvarņi Manu
12. Ruda- sāvarņi Manu
13. Deva- sāvarņi Manu
14. Indra-sāvarņi Manu
Sekarang kita adalah keturunan dari Manu ke-7 yaitu Vaivasvata Manu. Beliau adalah putra Vaivasvata (dewa Matahari, Surya). Saat ini raja surga (Svargaloka), indra dijabat oleh Purandara.
Vaivasvata Manu adalah putra dari Vaivasvan (dewa Matahari) dengan istrinya Samjna. Vaivasvata Manu adalah Saudara dari Yami dan Yamaraja (hakim agung alam semesta). Pada zaman itu Raja Satyavrata (Vaivasvata Manu) terlahir sebagai putra Vaivasvan, raja planet matahari dan dia dikenal dengan nama Sraddhadeva. Atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, Ia diberikan ke-dudukan sebagai Manu. (Srimad Bhagavatam 8.24.11)

Sumber; lawhelpbd.com


Kisah yang paling dikenal dari kehidupan Vaivasvata Manu adalah kisah Matsya Avatara melindungi penduduk bumi dari banjir bandang. Ketika banjir bandang pasca periode Caksusa Manu dan seluruh dunia tenggelam, Tuhan berikernasi sebagai ikan dan melindungi Vaisvavata Manu, dengan menempatkan beliau diatas kapal. (Srimad Bhagavatam 1.3.15)
Kisah Matsya Avatara ini terjadi pada awal periode Vaivasvata Manu pasca berakhirnya periode Caksusa Manu (Manu ke-6). Menurut Veda periode setiap Manu disebut Manvantara, satu Manvantara sama dengan 71 Mahayuga, kita sekarang hidup masih dalam putaran mahayuga yang ke 28. Satu Mahayuga terdiri dari 4 zaman (Satya; Treta; Dvapara dan Kali-yuga). Jadi satu Mahayuga sama dengan 4,320,000 tahun. 4,320,000x28, jadi banjir bandang ini terjadi kurang lebih 120,960,000 tahun yang lalu.

Monday, April 29, 2019

MAKNA DIBALIK WUJUD YANG MENYERAMKAN IBU KALIKA

MAKNA DIBALIK WUJUD MENYERAMKAN IBU KALIKA Om Swastyastu, Om Awighnam astu namo sidham Dewi Kali adalah wujud lain dari dewi Durga atau Parwati ketika sedang Krodha (Marah). Dibeberapa Purana Dewi Kali sering diceritakan bertarung melawan kejahatan atau yang sering disimbolkan sebagai para Asura, sosoknya yang menyeramkan membuat para musuhnya gemetar dan ketakutan.
Dewi kali sering digambarkan berkulit hitam, berkalungkan kepala manusia (Runda mālā), mengenakan tanggan-tanggan yang terputus sebagai pakaiannya, membawa kepala asura yang telah Ia penggal dan membawa mangkuk yang berisikan darah. Dari gambaran wujud yang menyeramkan Ibu Kali ini terdapat filosofi yang sangat dalam jika kita mau mengupas dan mempelajarinya dengan sunguh-sungguh, dan adapun makna yang terdapat dari wujud Dewi Kali yaitu diataranya :  Kulit yang hitam melambangkan bentuk dari kesucian yang sebenarnya, hal ini juga pernah diungkapkan oleh Sri Krisna saat perang Bharata Yudha ketika Ia hendak membunuh Bhisma yang agung dan ditahan oleh Arjuna, saat itu Arjuna mencoba untuk mengingatkan kembali sumpah Krisna bahwa tidak akan ikut berperang dalam perang saudara itu, Arjuna mengatakan jika Engkau langgar sumpah Mu maka sama halnya engkau akan menodai kelahiran mu, saat itulah Sri Krisna menjawab Aku adalah Hitam Arjuna tidak ada yang dapat menodai Ku sama sekali. Begitulah juga kulit hitam yang dimiliki Ibu Kali melambangkan kesucian yang tak dapat ternodai.  Berkalungkan kepala manuṣya (Runda-mala) di leher Bhagavati melambangkan semua kepribadian palsu yang kita wujudkan dengan topeng yang kita tampilkan ini semuanya menghalangi dan mengaburkan pengetahuan tentang sifat sejati kita (sebagai ātman)  Kepala asura yang dipegang oleh Bhagavati Kalika mewakili konsep diri kita yaitu ahankara (ego). Ego adalah konsep diri kita sebagai individu yang terpisah dari Tuhan dan merupakan fondasi di mana bangunan kebodohan dan khayalan dibangun di dalamnya.  Tangan-tangan terputus sebagai pakaian-Nya. Ini mewakili tindakan menusya yang tak terhitung jumlahnya atau karma (kegiatan). Karena pemikiran yang salah, manusya mencoba mencari kenikmatan melalui persepsi indera-indera badannya yang sebenarnya tidak pernah benar-benar membawa kebahagiaan tertinggi yang diharapkan  Mangkok berisikan darah. Asura yang merupakan musuh bagi Bhagawati (sebagai Dewi Camunda) adalah Raktabija-yang setiap tetes darah asura yang tertumpah menghasilkan asura yang lain seperti dia ini mewakili keinginan material kita. Setiap keinginan itu terpenuhi maka akan menghasilkan keinginan lain yang sama kuatnya. Satu-satunya cara untuk mengakhiri siklus ini adalah memenggal sang iblis itu dan meminum darahnya. Minum darah melambangkan melahap semua keinginan material; keadaan ilusi (gila); atau keterikatan yang merupakan dasar bagi penderitaan eksistensial jiwa yang terikat. Bhagawati Kalika ini adalah simbul dari prakrti atau alam semesta material. Dan ia berdiri diatas badan Mahakala Bhairawa (Siwa) yang adalah Brahman (Tuhan) tanpa Brahman, alam semesta tidak akan bisa bersandar, karena itu Mahakali memakai Mahakala sebagai wimana (kendaraan-Nya). Sebelum penciptaan, Tuhan esa tiada duanya nemun ketika penciptaan terjadi, Tuhan membagi Diri-Nya menjadi 2 yaitu Purusa (Siwa/unsure kesadaran/atman) dan Prakerti (Parwati atau kali yang adalah alam material, zat atau unsur kesar). Analogi ini bukanlah Tuhan telah menjadi ganda, malainkan dualitas itu adalah karakter sifat alami Tuhan sendiri, sebagaimana matarai tidak bisa lepas dari sinarnya atau air dengan sifat cairnya. Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

Saturday, April 27, 2019

Dewi Kali Sebagai Dewi Kematian

Om Swastyastu, Dewi kematian atau yang sering disebut sebagai Dewi Kali adalah sakti dari Dewa Siwa dan juga sebagai salah satu perwujutan dari Dewi Durga atau Parwati. Dalam mitologi Hindu Durga dikenal sebagai dewi yang menyeramkan dianggap sebagai penjelmaan Uma atau Parwati dalam bentuk Krodha (Marah). Sumber: stongholdfbali.wordpress.com Dewi Kali sendiri merupakan lambang dari kematian yang sering digambarkan sebagai seorang wanita yang berkulit hitam dan berwajah menyeramkan; berlumuran darah dan berkalungkan tengkorak serta ular. Kata kali sendiri memiliki arti kala atau waktu. Kala atau waktu adalah pemusnah utama alam semesta ini. Waktu merupakan aliran arus yang bergerak tanpa henti-hentinya. Di dalam Bhagawad-gita XI.32 disebutkan : Śri bhagavān uvāca, Kālo ‘smi loka-kṣaya-kṛt pravṛddho Lokān samāhartum iha pravṛttaḥ, ṛte ‘pi tvāṁ na bhaviṣyanti sarve ye ‘vasthitāḥ pratyanīkeṣu yodhāḥ. Artinya : Tuhan bersabda, Aku adalah Sang Kala Penghancur alam semesta. Aku keluar untuk menghancurkan orang-orang ini. Bahkan tanpa engkau, semua pahlawan yang berjejer dalam jajarannya musuh sudah terbunuh oleh-Ku. Dewi Kali atau sang penguasa waktu sering digambarkan berkalungkan tengkorak sebagai lambang kematian. Wajahnya mengerikan simbol bahwa kematian ditakuti manusia. Lidahnya menjulur keluar sebagai simbol bahwa tiada hari tanpa kematian, kematian selalu lapar, setiap orang akan ditelan oleh maut. Bersama suaminya Dewa Siwa, Dewi Kali bertugas melebur segala makhluk yang sudah tak layak hidup di dunia. Om Santi, Santi, Santi Om.

Manusia Pertama Dalam Veda

MANUSIA PERTAMA DALAM VEDA Veda membantah teori klasik Darwin dimana teori itu menyebutkan manusia berasal dari kera. Nenek moyang manusia...